Dilematis Ujian

Apa yang kalian fikirkan ketika mendengar kata “UJIAN” ??

Menyebalkan, menakutkan atau menyenangkan??

Hal itu lumrah dirasakan oleh siapa saja, tergantung dari individunya  masing masing. Berkaitan dengan ujian, tentu sudah menjadi rahasia umum tentang adanya upaya kebocoran soal, percontekan dan segala macamnya yang berkaitan dengan kecurangan saat pelaksanaan ujian berlangsung.  Nah, pendapat kalian mengenai hal ini apa?

Setuju ?? atau Engga??

Ada yang berpendapat “Engga lah, itu kan membodohi kita, dan kita jadi engga percaya sama kemampuan diri sendiri” nah, ada juga yang berpendapat “Setuju aja, karna penyelenggaraan ujian sendiri juga tidak maksimal, lagipula kenapa mesti mengukur kemampuan seseorang hanya dengan ujian yang tenggang waktunya hanya beberapa jam saja??”

Oke oke.. pendapat yang kalian keluarkan itu sah sah saja. Menengahi masalah ini gue juga ingin memberikan sedikit tanggapan tentang ujian.

Belum lama ini, gue baru menyelesaikan ujian akhir semester  genap. Yap, ujian kenaikan tingkat. Berhubung tipe  soalnya adalah pilihan ganda jadi gue belajar dari referensi soal yang gue cari dari tahun tahun sebelumnya. Dengan begitu gue tau tipe soal seperti apa yang diujiankan dan siapa tau aja ada beberapa soal  yang sama keluar hehe..

Oke fokus tentang masalah ini. Entah isu atau kenyataan, “katanya” di proses penyelenggaraan ini terjadi kebocoran soal, disamping dari proses percontekan yang memang sudah lumrah terjadi. Terkesan biasa saja, karena pandangan kita dalam hal ini sudah menjadi biasa. Gue ingin mengubah pandangan ini khususnya untuk pribadi gue sendiri. Sejujurnya ketika mendengar hal itu, gue hanya menyayangkan perilaku segelintir orang yang *kalau memang benar terjadi* melakukan pembocoran soal.

Bukannya sok pintar atau apa, gue hanya berfikir bahwa ujian juga mengukur usaha dan kerja keras kita terhadap suatu materi pelajaran. Ketika ada kebocoran soal, untuk beberapa orang mungkin menyenangkan dan menjadi malaikat penyelamat terhadap nilai mereka. Tapi bagaimana dengan yang bekerja keras terhadap ujian ini? Tidakkah semuanya menjadi rata dan tidak bisa dibedakan?

Kenapa gue mempermasalahkan hal ini?? Karena gue dulu juga pernah menjadi bagian dari orang yang menerima kunci jawaban hasil dari kebocoran soal tersebut. Untuk sesaat memang menyenangkan ketika kita tau hasilnya akan menjadi luar biasa, tapi setelah itu mulailah berfikir bahwa apakah nilai ini sesuai dengan kemampuan kita? Apakah nilai ini menunjukkan bahwa kita sangat menguasai materi ini? Kita bahkan tidak tau apa yang kita isi, karena hanya mengingat soal dan jawaban yang kita dapat.

Setelah masuk perguruan tinggi sejujurnya gue mulai sadar dan mempercayai diri gue dan mengerjakan setiap soal dengan hasil pemikiran gue sendiri.  Disini gue mulai berfikir bahwa usaha dan proses itu sangat penting, disamping dengan nilai yang kita dapat dari hasil ujian. Logikanya sebenernya gampang, ketika kalian mau mendapat hasil yang bagus kalian juga harus kerja keras. Percaya deh, gak ada yang instan.

Jangan selalu berfikir bahwa nilai itu segalanya dan nilai itu adalah tuntutan, mulailah merubah pola pikir kalian bahwa nilai itu adalah sesuatu yang menjadi pacuan untuk belajar dan hasil paling jujur yang kita dapat setelah semua usaha dan kerja keras yang kita lakukan.

Terlepas dari semua pernak pernik yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu ujian, jujur sama diri sendiri itu lebih utama*terkadang malah susah banget*, disamping dari kalian bisa atau engga ngerjain soal ujiannya. Dalam tulisan ini gue tidak ingin menjatuhkan pihak siapapun, gue hanya ingin mengungkapkan apa yang gue pikirkan dan apa yang menurut gue keliru dalam pandangan sebagian besar orang. Oya dan satu lagi, menghargai proses. Karna banyak dari kita yang mengacuhkan proses dan hanya mementingkan hasil akhir. Okey, semoga tulisan ini bermanfaat. dadaaaa..



Komentar

  1. nice post..
    Saat kita menjalankan sesuatu itu pasti di mulai dengan sebuah proses, tidak jarang kita temui proses yang sulit menjalankan sesuatu yang kita sedang kerjakan, terkadang hasil yang tidak maksimal membuat kita tidak menghargai proses yang sejauh ini kita kerjakan, atau ketika berhasil terkadang kita hanya menghargai hasil bukan proses yang kita hargai.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME TEORI ORGANISASI

Littmann Electronic Stethoscope

STRUKTUR DIREKTORI DAN SISTEM PROTEKSI