STRUKTUR DIREKTORI DAN SISTEM PROTEKSI


Sebelumnya materi tentang Konsep File dan Metode Akses telah dibahas oleh 
Abdul Wahid : http://randiabdulwahid.blogspot.com/2013/04/konsep-file-dan-metode-akses.html
dan pendahuluan yang dibahas oleh
M. Dimas : http://dimaspungpungpung.blogspot.com/2013/04/pendahuluan-dan-landasan-teori.html

berikut adalah lanjutan dari materi yang sebelumnya 

STRUKTUR DIREKTORI

Direktori/folder merupakan suatu entitas dalam sistem berkas yang mengandung berkas atau direktori lain. Direktori digunakan sebagai sarana untuk pengorganisasian berkas pada suatu sistem komputer. Dengan adanya direktori, setiap berkas dapat dikelompokkan.

Atribut Direktori
  • Nama                          : merupakan nama dr direktori itu sendiri
  • Alamat                        : merupakan alamat dr direktori tersebut
  • Tanggal                       : berisi tangal pembuatan
  • Ukuran                 : merupakan besarnya ukuran direktori, biasanya dalam satuan byte, kilobyte, megabyte, gigabyte
  • Proteksi                       : berguna utk perlindungan
  • Type dari berkas mis   : exe, com, txt


Operasi Pada Direktori
Operasi-operasi yang dapat dilakukan pada direktori adalah:
  1. Mencari berkas, sebuah berkas dapat ditemukan didalam sebuah struktur direktori. Karena berkas-berkas memiliki nama simbolik dan nama yang sama dapat mengindikasikan keterkaitan antara setiap berkas-berkas tersebut.
  2. Membuat berkas, berkas baru dapat dibuat dan juga menambahkan berkas tersebut ke dalam direktori.
  3. Menghapus berkas, berkas dapat dihapus dari direktori apabila berkas tersebut sudah tidak diperlukan lagi.
  4. Menampilkan isi direktori, dapat menampilkan seluruh berkas dalam direktori, dan kandungan isi direktori untuk setiap berkas dalam daftar tersebut.
  5. Mengganti nama berkas, karena nama berkas merepresentasikan isi dari berkas kepada user, maka user dapat merubah nama berkas ketika isi atau penggunaan berkas berubah. Perubahan nama dapat merubah posisi berkas dalam direktori.
  6. Melintasi sistem berkas, ini sangat berguna untuk mengakses direktori dan berkas didalam struktur direktori.
     
  1. Direktori Satu Tingkat

    Ini adalah struktur direktori yang paling sederhana. Semua berkas disimpan di dalam direktori yang sama. Struktur ini tentunya memiliki kelemahan jika jumlah berkasnya bertambah banyak, karena tiap berkas mesti memiliki nama yang unik. 



  2. Direktori Dua Tingkat

    Kelemahan yang ada pada direktori tingkat satu dapat diatasi pada sistem direktori dua tingkat. Caranya ialah dengan membuat direktori secara terpisah. Pada direktori tingkat dua, setiap pengguna memiliki direktori berkas sendiri (UFD). Setiap UFD memiliki struktur yang serupa, tapi hanya berisi berkas-berkas dari seorang pengguna.
    Ketika seorang pengguna loginmaster direktori berkas (MFD) dicari. Isi dari MFD adalah indeks dari nama pengguna atau nomor rekening, dan tiap entri menunjuk pada UFD untuk pengguna tersebut. Ketika seorang pengguna ingin mengakses suatu berkas, hanya UFD-nya sendiri yang diakses. Jadi pada setiap UFD yang berbeda, boleh terdapat nama berkas yang sama.




  3. Direktori Dengan Struktur Tree

    Struktur direktori dua tingkat bisa dikatakan sebagai pohon dua tingkat. Sebuah direktori dengan struktur pohon memiliki sejumlah berkas atau subdirektori lagi. Pada penggunaan yang normal setiap pengguna memiliki direktorinya sendiri-sendiri. Selain itu pengguna tersebut dapat memiliki subdirektori sendiri lagi. Dalam penggunaan normal, setiap pengguna memiliki direktori saat ini (current directory) merupakan berkas yang baru-baru ini digunakan oleh si pengguna.
    Nama lintasan (path name) dpt digolongkan menjadi dua jenis :
    Lintasan mutlak (absolute path). Merupakan lintasan yang dimulai dari direktori akar (root directory)
    Lintasan relatif (relative path). Merupakan lintasan yang dimulai dari direktori yang saat ini aktif (current directory)





  4. Direktori Struktur Acyclic-Graph

    Jika ada sebuah berkas yang ingin diakses oleh dua pengguna atau lebih, maka struktur ini menyediakan fasilitas "sharing", yaitu penggunaan sebuah berkas secara bersama-sama. Hal ini tentunya berbeda dengan struktur pohon, dimana pada struktur tersebut penggunaan berkas atau direktori secara bersama-sama dilarang. Pada struktur "Acyclic-Graph", penggunaan berkas atau direktori secara bersama-sama diperbolehkan. Tapi pada umumnya struktur ini mirip dengan struktur pohon.



  5. Direktori Dengan Struktur Graph

    Masalah yang sangat utama pada struktur direktori "Acyclic-Graph" adalah kemampuan untuk memastikan tidak-adanya siklus. Jika pada struktur 2 tingkat direktori, seorang pengguna dapat membuat subdirektori, maka akan didapatkan direktori dengan struktur pohon. Sangatlah mudah untuk tetap mempertahankan sifat pohon setiap kali ada penambahan berkas atau subdirektori pada direktori dengan struktur pohon. Tapi jika menambahkan sambungan pada direktori dengan struktur pohon, maka akan didapatkan direktori dengan struktur graph sederhana.
    Proses pencarian pada direktori dengan struktur "Acyclic-Graph", apabila tidak ditangani dengan baik (algoritma tidak bagus) dapat menyebabkan proses
    pencarian yang berulang dan menghabiskan banyak waktu. Oleh karena itu, diperlukan skema pengumpulan sampah ("garbage-collection scheme"). Skema ini menyangkut memeriksa seluruh sistem berkas dengan menandai tiap berkas yang dapat diakses. Kemudian mengumpulkan apa pun yang tidak ditandai sebagai tempat kosong. Hal ini tentunya dapat menghabiskan banyak waktu. 





SISTEM PROTEKSI

 

Proteksi adalah suatu mekanisme untuk mengontrol akses oleh program, proses atau user pada sistem maupun resource dari user. Mekanisme sistem proteksi yang harus di sediakan sistem meliputi:

- Membedakan antara penggunaan yang sah dan yang tidak sah

- Menentukan kontrol yang terganggu

- Menetapkan cara pelaksanaan proteksi

Ketika menyimpan informasi dalam sebuah sistem komputer, ada dua hal yang harus menjadi perhatian utama kita. Hal tersebut adalah:
  1. Reabilitas dari sebuah sistem

    Maksud dari reabilitas sistem adalah kemampuan sebuah sistem untuk melindungi informasi yang telah disimpan agar terhindar dari kerusakan, dalam hal ini adalah perlindungan secara fisik pada sebuah berkas. Reabilitas sistem dapat dijaga dengan membuat cadangan dari setiap berkas secara manual atau pun otomatis, sesuai dengan layanan yang dari sebuah sistem operasi.

  2. Proteksi (Perlindungan) terhadap sebuah berkas
Perlindungan terhadap berkas dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Pada bagian ini, akan dibahas secara detil mekanisme yang diterapkan dalam melindungi sebuah berkas.

Tipe Akses Pada Berkas

Salah satu cara untuk melindungi berkas dalam komputer adalah dengan melakukan pembatasan akses pada berkas tersebut. Pembatasan akses yang dimaksudkan adalah pengguna, sebagai pemilik dari sebuah berkas, dapat menentukan operasi apa saja yang dapat dilakukan oleh pengguna lain terhadap berkas tersebut. Pembatasan ini berupa sebuah permission atau pun not permitted operation, tergantung pada kebutuhan pengguna lain terhadap berkas tersebut. Di bawah ini adalah beberapa operasi berkas yang dapat diatur aksesnya:
  • Read                : Membaca dari berkas
  • Write               : Menulis berkas
  • Execute           : Meload berkas kedalam memori untuk dieksekusi.
  • Append           : Menambahkan informasi kedalam berkas di akhir berkas.
  • Delete              : Menghapus berkas.
  • List                  : Mendaftar properti dari sebuah berkas.
  • Rename           : Mengganti nama sebuah berkas.
  • Copy               : Menduplikasikan sebuah berkas.
  • Edit                 : Mengedit sebuah berkas.

Selain operasi-operasi berkas diatas, perlindungan terhadap berkas dapat dilakukan dengan mekanisme yang lain. Namun setiap mekanisme memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan mekanisme sangatlah tergantung pada kebutuhan dan spesifikasi sistem.

Akses List dan Group

Hal yang paling umum dari sistem proteksi adalah membuat akses tergantung pada identitas pengguna yang bersangkutan. Implementasi dari akses ini adalah dengan membuat daftar akses yang berisi keterangan setiap pengguna dan keterangan akses berkas dari pengguna yang bersangkutan. Daftar akses ini akan diperiksa setiap kali seorang pengguna meminta akses ke sebuah berkas. Jika pengguna tersebut memiliki akses yang diminta pada berkas tersebut, maka diperbolehkan untuk mengakses berkas tersebut. Proses ini juga berlaku untuk hal yang sebaliknya. Akses pengguna terhadap berkas akan ditolak, dan sistem operasi akan mengeluarkan peringatan Protection Violation.

Masalah baru yang timbul adalah panjang dari daftar akses yang harus dibuat. Seperti telah disebutkan, harus mendaftarkan semua pengguna dalam daftar akses tersebut hanya untuk akses pada satu berkas saja. Oleh karena itu, teknik ini mengakibatkan 2 konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan:
  1. Pembuatan daftar yang sangat panjang ini dapat menjadi pekerjaan yang sangat melelahkan sekaligus membosankan, terutama jika jumlah pengguna dalam sistem tidak dapat diketahui secara pasti.
  2. Manajemen ruang harddisk yang lebih rumit, karena ukuran sebuah direktori dapat berubah-ubah, tidak memiliki ukuran yang tetap.

Kedua konsekuensi diatas melahirkan sebuah teknik daftar akses yang lebih singkat. Teknik ini mengelompokkan pengguna berdasarkan tiga kategori:
  1. Owner: User yang membuat berkas.
  2. Group: Sekelompok pengguna yang memiliki akses yang sama terhadap sebuah berkas, atau men-share sebuah berkas.
  3. Universe: Seluruh pengguna yang terdapat dalam sistem komputer.



Direktori/folder merupakan suatu entitas dalam sistem berkas yang mengandung berkas atau direktori lain. Direktori digunakan sebagai sarana untuk pengorganisasian berkas pada suatu sistem komputer. Dengan adanya direktori, setiap berkas dapat dikelompokkan.

Atribut Direktori
  • Nama                          : merupakan nama dr direktori itu sendiri
  • Alamat                        : merupakan alamat dr direktori tersebut
  • Tanggal                       : berisi tangal pembuatan
  • Ukuran                 : merupakan besarnya ukuran direktori, biasanya dalam satuan byte, kilobyte, megabyte, gigabyte
  • Proteksi                       : berguna utk perlindungan
  • Type dari berkas mis   : exe, com, txt


Operasi Pada Direktori
Operasi-operasi yang dapat dilakukan pada direktori adalah:
  1. Mencari berkas, sebuah berkas dapat ditemukan didalam sebuah struktur direktori. Karena berkas-berkas memiliki nama simbolik dan nama yang sama dapat mengindikasikan keterkaitan antara setiap berkas-berkas tersebut.
  2. Membuat berkas, berkas baru dapat dibuat dan juga menambahkan berkas tersebut ke dalam direktori.
  3. Menghapus berkas, berkas dapat dihapus dari direktori apabila berkas tersebut sudah tidak diperlukan lagi.
  4. Menampilkan isi direktori, dapat menampilkan seluruh berkas dalam direktori, dan kandungan isi direktori untuk setiap berkas dalam daftar tersebut.
  5. Mengganti nama berkas, karena nama berkas merepresentasikan isi dari berkas kepada user, maka user dapat merubah nama berkas ketika isi atau penggunaan berkas berubah. Perubahan nama dapat merubah posisi berkas dalam direktori.
  6. Melintasi sistem berkas, ini sangat berguna untuk mengakses direktori dan berkas didalam struktur direktori.
     

Untuk mengetahui materi selanjutnya, silahkan klik link dibawah ini : 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME TEORI ORGANISASI

Fenomena budaya di Indonesia