Psikologi Tentang Jati Diri
Hoy.. hoy.. ‘o’/
Kali ini gue mau nge share tentang psikologi, ya.. engga
yang berat-berat sih materinya, soalnya sewaktu gue menghadiri seminar sempat
disinggung tentang psikologi, yaa jadi sekalian aja ngeshare ke kalian oke-oke
^^ .
Dalam seminar tersebut disebutkan bahwa rentang usia 18
sampai sekitar 20-an itu adalah masa-masa pencarian jati diri. Dimana kita
sekarang sedang mencari siapa sebenarnya kita ?, untuk apa melakukan ini dan
itu, untuk siapa kita melakukannya.. kalimat-kalimat sederhana itu yang
biasanya selalu terlintas difikiran kita.
Setelah difikir-fikir lagi ternyata ucapan sang pembicara
ada benarnya juga, karena saat ini sepertinya gue juga merasakan hal itu,
kebimbangan untuk menentukan masa depan, berfikir apakah yang gue lakukan benar
atau salah, apakah gue bisa jadi seseorang yang berguna atau engga nantinya,
bisa atau tidak gue menjalankan keputusan yang gue buat.
Kalian merasa seperti itu ngga sih?? Atau hanya perasaan
gue aja?? Bingung juga mendeskripsikannya, yang jelas sepertinya gue sedang
mengalami masa-masa seperti itu. Terkadang rasanya ingin mundur dan berhenti
dari sesuatu yang sedang gue kerjakan, tapi kemudian timbul rasa semangat,
optimis dan keyakinan kalau sebenernya gue itu bisa. Entahlah, gue juga engga
ngerti berasanya itu dilematis banget hehe...
Tapi bukan berarti gue engga punya tujuan sama sekali untuk
apa yang sedang gue kerjakan, gue selalu berangan-angan kelak nanti setelah
lulus dari study gue yang sekarang gue bisa study lanjut ke luar negeri atau sekalian
kerja disana. *kenapa harus luar negeri?? Kenapa engga di dalam negeri??* dalam
negeri juga boleh kok... kan gue mengatakan impian.
Selain itu juga sempat disinggung bahwa dalam penelitian
mengatakan ketika kita sudah mengidolakan seseorang apalagi sampai fanatik
terhadap idola tersebut, kita sebenarnya secara perlahan mengubur jati diri
kita yang sebenarnya, tentang sikap kita, gaya bicara, berpenampilan, dan
sebagainya. Semua yang kita lakukan akan cenderung mengarah kepada seseorang
yang kita idolakan. Kita akan cenderung ingin seperti dia, dan tidak puas akan
keadaan diri kita yang sebenarnya yang akhirnya tidak bersyukur akan apa yang
kita punya.
Hem .. serem juga kan, *jadi kita engga boleh ngidolain
siapa-siapa dong??* , kalau menurut pribadi gue sih boleh-boleh aja kok, idola
juga kan bisa memotivasi diri kita biar bisa sesukses mereka. Gue juga punya
idola, tapi gue memandangnya seperti gue harus bisa sesukses mereka tapi dalam
bidang yang berbeda, kerja keras gue harus bisa melebihi mereka yang konteksnya
memang pekerja keras, karya mereka bisa buat gue semangat. Hal-hal positif dari
idola gue yang gue aplikasikan. Jadi tergantung si fans atau yang
mengidolakannya seperti apa mengaplikasikannya. Iya kan?? ..
Nah dari apa yang gue tulis barusan semoga bisa bermanfaat
untuk kalian yahh.. :D, semangat!! dan kejar cita-cita kalian walaupun kalian
gagal dan jatuh berulang-ulang kali. Itu artinya ketika kalian gagal kalian
akan bisa melihat dan belajar lebih banyak lagi tentang apa yang kalian kejar
dalam cita-cita kalian ^^.
Komentar
Posting Komentar