Seminar Animasi
Minggu 14 Oktober 2012 , saya menghadiri seminar yang
diadakan oleh D3 IPB, tempatnya di Gedung Wanita Bogor. Seminar yang
dijadwalkan jam 8 pagi ini adalah seminar tentang animasi. Kebanyakan dari
pesertanya adalah mahasiswa IPB sendiri tapi ada juga beberapa merupakan
peserta umum seperti saya. Diluar dugaan peserta umumpun ada yang dari tingkat
SMP dan SMK. Seminar ini cukup berhasil menarik minat masyarakat terutama
karena temanya.
Animasi, yup.. menarik untuk dibahas karena bidang yang
satu ini sangat dicari terutama dalam industri periklanan. Salah satu
narasumber seminar mengutarakan bahwa lapangan pekerjaan di industri periklanan
sangat banyak tetapi SDMnya terlalu sedikit di Indonesia, jadi mau tidak mau perusahaan iklan di
Indonesia mengambil tenaga SDM dari luar.
Menanggapi hal itu sangat disayangkan memang, terlebih lagi
pengangguran di Indonesia makin meningkat. Tidak adanya pembagian lapangan
kerja dan SDM yang seimbang berakibat tidak bisa tersalurkannya tenaga SDM
sesuai dengan porsinya. Sekarang bidang Animasi mulai cukup diperhitungkan oleh
masyarakat sebagai profesi.
Oke,..
mari kita bahas sedikit tentang animasi dan serba-serbinya..
Animasi berasal dari kata animate yang berarti
menghidupkan. Animasi sendiri ada yang 2 dimensi dan ada juga yang 3 dimensi.
Animasi 2 Dimensi adalah animasi yang dilihat hanya dari satu sisi sedangkan
Animasi 3 Dimensi adalah animasi yang dilihat dari keseluruhan sisi. Untuk
membuat animasi 3 dimensi sendiri sebaiknya menggunakan aplikasi Outorist Maya.
Kebanyakan dari kalian pasti bertanya animasi berarti harus bisa gambar dong..,
kalau engga bisa giamana? Memang idealnya yang menekuni bidang animasi ini
harus bisa menggambar, tapi dengan sangat majunya teknologi saat ini menekuni
bidang animasi tidak harus dengan bisa menggambar. Cara yang paling utama
adalah mempelajari aplikasi desain grafis terlebih dulu.
Oya, saya lupa memperkenalkan salah satu narasumber
seminarnya.. narasumber seminar yang saya hadiri ini adalah Bapak Gaga. Yang
saya ingat beliau sangat berpengalaman di bidangnya dan termasuk animator yang
sukses. Beberapa iklan dari produk brand ternama beliau tangani dan juga
animasi film salah satunya di film Serdadu Kumbang. Saat ini Pak Gaga sudah mempunyai
studio animasi sendiri. Meskipun telah dibilang cukup sukses akan tetapi
kendala yang dihadapi sangat banyak.
Mengembangkan animasi di Indonesia sangat sulit, terlebih
karena pemerintah kurang mendanai produksi animasi di Indonesia. Bandingkan
dengan negara lain, contohnya Malaysia. Pemerintah Malaysia sangat mendukung
bidang animasi yang diutamakan sebagai industri hiburannya. Segala pendidikan
sampai dalam perusahaannya di danai penuh oleh pemerintah Malaysia tidak heran
jika banyak orang yang belajar disana, tidak terkecuali orang Indonesia.
Kurangnya antusias dari Pemerintah indonesia untuk melirik bidang animasi sebagai
bidang yang cukup menguntungkan dari segi ekonomi membuat animator di Indonesia
banyak yang beralih profesi.
Bayangkan saja untuk pengerjaan animasi dalam 1 detiknya
membutuhkan 25 frame, sedangkan untuk 1 framenya membutuhkan waktu minimal 1
hari. Itu berarti untuk pengerjaan satu detiknya dibutuhkan waktu kurang lebih
1 bulan. Jika para Animator ini membuat film animasi seperti kartun contohnya
dalam satu episode yang berdurasi 30 menit – 1 jam mereka harus mengerjakan
berapa lama?? Sedangkan bayaran yang mereka terima tidak sebanding dengan waktu
dan kesulitan dalam pengerjaannya apalagi mengerjakan suatu animasi tidak bisa
dilakukan sendiri karna waktu yang diperlukan akan jauh lebih lama lagi.
Jika saja pemerintah cukup jeli dan melakukan apa yang
pemerintah malaysia lakukan mungkin masalah pengangguran di Indonesia bisa
berkurang dan lapangan pekerjaan bisa tersebar dengan merata.
Komentar
Posting Komentar